Apakah sobat pernah mengalami pikiran yang sama secara berulang? Proses memikirkan sesuatu secara berulang dengan ingatan yang cenderung menghadirkan perasaan sedih dan tidak nyaman disebut dengan ruminasi. Jika pernah mengalami ini, mungkin sobat akan bertanya-tanya bagaimana cara menghentikan ruminasi?
Ruminasi yang terjadi secara terus menerus dapat membuat seseorang merasa terisolasi. Jika tidak segera diatasi hal ini dapat memicu berbagai masalah mental. Seperti depresi, kesulitan untuk memproses emosi, hingga ketidakmampuan untuk berpikir jernih.
Penyebab Ruminasi
Penyebab ruminasi dari satu orang dengan orang lainnya dapat berbeda. Melansir dari Psych Central, Susan Noeh Hoeksema, Ph.D., seorang professor psikologi di Yale University mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki depresi, gangguan kecemasan, PTSD, atau pemakai narkoba sering dihantui oleh pikiran-pikiran negatif yang tak kunjung hilang. Pada akhirnya, sejumlah kondisi ini dapat memengaruhi fungsi otak dalam mengolah, mengatur, dan merasakan emosi.
Menurut American Psychological Association, beberapa alasan yang membuat seseorang mengalami ruminasi adalah:
- Memiliki keyakinan bahwa ruminasi akan membuat ia mendapatkan pandangan untuk memecahkan masalah dalam hidup.
- Memiliki historis kejadian traumatis baik fisik maupun emosional.
- Menghadapi tekanan diluar kendalinya.
Cara Sederhana Menghentikan Ruminasi
Ketika sobat menyadari bahwa pikiran negatif akan kejadian di masa lalu mulai mendominasi, ada baiknya untuk mulai menyadari perasaan tersebut dan segera menghentikannya. Berikut ini 5 cara sederhana yang dapat sobat lakukan untuk menghentikan proses ruminasi di dalam pikiran:
- Alihkan perhatian
Saat sobat mulai menyadari terjadi ruminasi di dalam pikiran, alihkan perhatian mu dengan aktivitas-aktivitas positif. Pilihlah aktivitas yang mudah dilakukan dalam jangka waktu cepat. Seperti menelpon sahabat atau keluarga, membaca buku, menggambar, atau melakukan pekerjaan rumah. Jangan biarkan ruminasi menjalar dalam pikiran mu.
- Tulis rencana untuk menghentikannya
Secara teknis, ruminasi dapat dihentikan dengan cara menuliskannya. Sobat dapat menuliskan rencana-rencana untuk menghentikan ruminasi pada sebuah jurnal, gawai, atau laptop. Tuliskan secara spesifik pikiran-pikiran yang hadir dan cara efektif untuk menghentikannya.
- Mempertanyakan pikiran yang hadir
Seringkali ruminasi terjadi akibat kejadian traumatis di masa lalu atau kesalahan yang membuat kita merasa bertanggung jawab. Ketika ruminasi mulai menghampiri, cobalah untuk memberikan perspektif terhadap pikiran yang muncul. Cobalah untuk mempertanyakan pikiran tersebut dan sadari, karena bisa saja hal yang sedang berlangsung dalam otak tidak benar adanya.
- Kenali pemicunya dan tenangkan diri
Ruminasi dapat terjadi tanpa mengenal waktu dan tempat. Saat ini kembali terjadi, segera catat apa yang menjadi pemicunya dan di mana saat itu sobat berada. Melalui catatan ini sobat bisa mengetahui pemicunya dan menghindarinya di waktu yang akan datang.
Menenangkan diri dan melatih pernafasan juga bisa menjadi alternatif untuk meredakan ruminasi.
- Menyesuaikan kembali tujuan hidup
Karakter perfeksionis dan tujuan yang tidak realistis juga dapat menjadi pemicu seseorang mengalami ruminasi. Untuk itu, sesuaikan kembali tujuan hidup sobat dengan pengukuran-pengukuran terarah dan lebih realistis. Melakukan ini dapat mengurangi resiko terjadinya ruminasi akibat tujuan yang tidak kunjung tercapai.
