Self-esteem merupakan bagian dari psikologi kepribadian manusia. Seseorang dengan self-esteem yang baik dapat menghargai, mencintai, dan menerima diri seutuhnya terlepas dari berbagai kekurangan yang ia miliki. Lantas, apa pentingnya self-esteem bagi kesuksesan seseorang dalam menjalani hidup? Yuk, pelajari selengkapnya dalam artikel ini.
Mengenal self-esteem
Dalam ilmu psikologi istilah self-esteem merujuk pada opini yang dimiliki seseorang dalam menilai, memandang, dan mengevaluasi diri sendiri secara keseluruhan. Kata esteem berasal dari bahasa latin aestimare yang berarti menilai, menghargai, dan memperkirakan. Cara seseorang menghargai diri sendiri dapat terlihat melalui caranya berpikir, merasa, dan berperilaku.
Jika dipahami secara mendalam, self-esteem yang ada pada diri seseorang dapat menjadi prediksi bagaimana ia akan mendapatkan kesuksesan dalam karir, percintaan, studi, dan kepuasan dalam aspek lain kehidupannya. Menariknya self-esteem sama sekali tidak ada kaitannya dengan bakat dan kemampuan yang ada pada diri individu. Seseorang yang sangat berbakat dalam bidang tertentu belum tentu memiliki self-esteem yang baik begitupun sebaliknya.
Pembentukan self-esteem
Self-esteem dalam diri seseorang terbentuk dari fase-fase kehidupan yang dijalaninya sejak kecil. Saat masih anak-anak orang tua memiliki peran penting untuk berkontribusi terhadap pembentukan self-esteem sang anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam kehangatan keluarga yang selalu medengarkannya, memberikan perasaan aman dan kasih sayang dapat membentuk anak tersebut menjadi sosok dengan self-esteem yang sehat pada dirinya.
Namun jika yang diterima sang anak saat masa pertumbuhannya adalah kritik, penolakan, dianggap mengganggu, atau pelecehan dapat membentuknya menjadi individu dengan self-esteem yang rendah. Pada akhirnya hal ini akan membuat sang anak merasa kesulitan untuk menjalani fase hidup selanjutnya sebagai seorang remaja dan membuat ia tidak dapat memami pentingnya memiliki self-esteem yang sehat.
Tanda-tanda individu dengan self-esteem yang memadai
Orang-orang dengan self-esteem yang sehat dapat dilihat melalui ciri berikut ini:
- Memiliki pertimbangan, nilai, dan kapasitasnya dalam memecahkan masalah. Ia tidak akan merasa bersalah jika memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain.
- Tidak terlalu mengkhawatirkan masa lalu dan masa depan, serta selalu menjalani hidup pada saat ini.
- Dapat menghargai perbedaan.
- Memahami bahwa diri mereka unik, menarik, dan berharga. Khususnya di dalam lingkaran pertemanan dan hubungan yang mereka jalani.
- Berani menolak sesuatu yang tidak diinginkan dan sanggup menghadapi tantangan.
Tanda seseorang memiliki self-esteem rendah
Orang-orang dengan self-esteem rendah cenderung memperlihatkan ciri berikut ini:
- Saat menjalani kehidupan studi dan karir, mereka memiliki pencapaian di bawah rata-rata dan cenderung menghindari tantangan.
- Sulit mengekspresikan pikiran dan perasaan serta sulit menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
- Merasa diri tidak berharga dan sering mengalami kecemasan.
- Sulit untuk berkonsentrasi, berpikir jernih, dan mengambil keputusan.
- Fokus pada kelemahan diri dan merasa orang lain lebih baik dari dirinya.
Jika dibiarkan, orang-orang dengan self-esteem rendah akan menarik diri dari situasi sosial, berhenti mencoba hal-hal baru, dan menghindari tantangan yang dapat meningkatkan nilai dirinya.
Untuk menunjang kualitas hidup yang lebih baik di masa yang akan datang, individu dengan self-esteem rendah harus berusaha untuk meningkatkan dan memperbaikinya dengan cara:
- Mengetahui penyebabnya
Apa yang membuat ia merasa rendah dalam menilai dirinya? Apakah hal itu disebabkan karena status pekerjaannya, diskriminasi dalam kelompok tertentu, atau pernah menjadi korban bullying di masa lalu? Mengidentifikasi penyebabnya dapat membuat seseorang untuk bergerak memperbaiki diri dan mulai menyadari pentingnya memiliki self-esteem yang baik.
- Memiliki pikiran dan keyakinan yang positif
Setelah mengetahui penyebabnya, buatlah pikiran dan keyakinan yang lebih positif melalui self-talk. Sebagai contoh, jika sobat merasa gagal dalam melakukan presentasi, yakinilah bahwa sobat sudah berusaha memberikan yang terbaik dalam presentasi tersebut.
- Ubah pikiran negatif menjadi lebih positif
Alih-alih berpikir bahwa sobat tidak dapat menaklukkan tantangan yang diminta, katakanlah kepada diri sendiri paling tidak sobat sudah mencoba. Hindari pernyataan “seandainya” atau “seharusnya” pada hal yang sudah terjadi karena ini bisa membuat sobat berekspektasi pada hal yang kurang realistis.