Meditasi secara rutin dipercaya dapat mengurangi tingkat kecemasan dan tingkat stress. Selain itu, Meditasi yang dilakukan secara rutin juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental. Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada otak saat meditasi menjadi bagian dari rutinitas harian? Apa manfaat nyata yang dapat dirasakan secara langsung setelah melakukan meditasi dalam periode waktu tertentu?
Melansir Mindworks.org, meditasi secara rutin dapat memperlambat penuaan jaringan syaraf otak hingga meningkatkan konsentrasi pada pelajar. Dalam sebuah penelitian yang diadakan di Universitas Massachusetts, Amerika Serikat selama delapan minggu menunjukkan bahwa rutinitas meditasi yang dilakukan selama 30 menit dalam kurun waktu dua bulan mengindikasikan adanya perubahan struktur pada jaringan otak partisipannya.
Hal tersebut juga berkaitan langsung dengan gelombang otak para partisipan penelitian. Gelombang otak manusia terbagi dalam lima gambaran jaringan yang menciptakan spektrum kesadaran. Kelima jaringan tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita merasa, berpikir, dan melakukan aktivitas.
- Gelombang Gamma (25 – 100 Hz)
Merupakan gelombang tertinggi dalam otak manusia. Gelombang gamma akan sangat menonjol saat seseorang terlibat aktif dalam kegiatan belajar dan proses menyerap informasi.
- Gelombang Beta (12 – 30 Hz)
Saat berada dalam gelombang beta, seseorang akan dengan mudah melakukan aktivitas keseharian yang sudah menjadi kebiasaan. Seperti mengorganisir, merencanakan, dan memecahkan masalah.
- Gelombang Alpha (8 – 12 Hz)
Pernahkah sobat merasakan begitu rileks saat sedang berjalan di taman atau sesaat setelah melakukan meditasi? Pada momen itu, otak sedang memasuki gelombang alpha. Gelombang alpha mencegah otak untuk berfokus terlalu dalam pada stimuli atau pikiran yang tidak mendukung seseorang merasakan kedamaian pada momen-momen tertentu.
- Gelombang Theta (3 – 8 Hz)
Gelombang ini muncul pada saat seseorang dalam keadaan tertidur nyenyak, bermimpi, dan saat melakukan meditasi Zen.
- Gelombang Delta (5 – 3 Hz)
Gelombang paling lambat yang terjadi saat kita tengah tertidur tanpa mimpi.
Kita tidak perlu memahami secara mendalam mengenai gelombang otak untuk menjadikan meditasi sebagai keseharian. Namun, mengetahui bagaimana meditasi dapat memberikan manfaat yang begitu besar terhadap otak, tubuh dan jiwa tentu akan menjadi motivasi tersendiri untuk memulai aktivitas ini.
Rutin meditasi dapat meningkatkan kinerja otak dalam area tertentu yang memberikan efek positif terhadap memori, empati, dan kasih sayang terhadap sesama. Sementara, bagian otak yang terhubung dengan rasa takut, stress, dan kecemasan akan berkurang.
Lebih lanjut lagi, meditasi secara rutin dapat mengubah cara pandang seseorang terhadap hal-hal yang tidak ia sukai dalam dirinya. Sehingga, dapat berimbas langsung pada kesehatan mental dan penerimaan diri secara utuh.
Berdasarkan studi yang dilakukan di Max Plank Institute For Human Cognitive and Brain Sciences, Jerman menunjukkan, meditasi mampu mengurangi stress akibat penyakit yang diderita seseorang.
Dengan begitu banyak manfaat meditasi yang dapat kita rasakan, tentunya kita tidak ingin melewatkan berbagai kebaikan yang ditawarkan dari aktivitas ini. Apalagi, untuk memulai meditasi tidak membutuhkan properti tertentu. Yang kita butuhkan hanya menyisihkan waktu selama beberapa menit dan temukan posisi yang nyaman untuk menunjang keberhasilan meditasi.