Komunikasi merupakan aktivitas transaksional antara dua pihak, komunikator dan komunikan. Proses ini memberikan kesempatan bagi komunikator untuk menyampaikan pesan, sedangkan komunikan menerima pesan yang dimaksud agar terjadi kesamaan pengertian. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya dibutuhkan proses komunikasi berkesadaran atau mindful communication.
Mempraktikkan komunikasi secara berkesadaran tidak hanya memberikan kesempatan untuk mempelajari hal baru dari orang lain. Secara umum ada beberapa manfaat yang dapat diraih saat berinteraksi dengan kesadaran penuh, antara lain:
- Orang lain akan merasa aman saat berinteraksi dengan kita.
- Komunikasi yang dilakukan secara berkesadaran menghindari kita untuk membuat asumsi.
- Mendapatkan kesempatan untuk belajar lebih banyak selama proses mendengarkan.
- Kedua belah pihak yang terlibat dalam percakapan merasa dihargai.
- Mengurangi kesalahpahaman.
- Menjadi alternatif untuk memecahkan masalah.
- Proses komunikasi akan selaras pada topik.
Saat setiap orang dapat mempraktikkan prinsip komunikasi berkesadaran, tentu dapat mengurangi permasalahan yang mungkin ditimbulkan dari kesalahpahaman. Lakukan langkah-langkah ini agar sobat dapat meningkatkan kemampuan komunikasi secara berkesadaran:
Hindari membuat penilaian dini
Cara pertama yang harus dilakukan untuk meningkatkan komunikasi secara sadar adalah dengan menghindari judgement atau penilaian dini. Coba ingat kembali, kapan terakhir kali sobat memotong pembicaraan orang lain dan langsung membuat kesimpulan tanpa menunggu seluruh pembicaraan selesai? Alih-alih membuat penilaian terlalu dini, akan lebih baik jika sobat mendengarkan isi keseluruhan pesan sebelum menyimpulkan sesuatu.
Berada di momen ini
Praktik mindfulness mengajarkan setiap pelakunya untuk berada di momen saat ini secara utuh. Mendengarkan pesan secara utuh dalam momen ini juga menghindari kita untuk membandingkan pengalaman sobat dengan orang lain. Hal ini tentunya dapat membantu kedua belah pihak untuk lebih berempati.
Ketahui tujuan dalam berbicara
Apakah sobat berbicara karena merasa “harus” menyampaikan sesuatu? Atau karena ingin merespon konten pembicaraan? Mengetahui tujuan berbicara dapat membantu sobat untuk memilih kata-kata dengan lebih bijaksana. Intensi merupakan pondasi dari praktik mindfulness.
Perhatikan pemilihan kata
Bahkan di saat percakapan yang sulit, kenyataan tetaplah harus disampaikan. Dalam praktik komunikasi berkesadaran, sobat harus memperhatikan pemilihan kata dengan baik. Walaupun terkadang kenyataan dapat terdengar begitu menyakitkan, sampaikan lah hal tersebut dengan welas asih dan empati. Sehingga kesalahpahaman yang mungkin timbul dapat diminimalisir.
Tanyakan kepada diri sendiri, apakah hal ini berguna untuk disampaikan?
Yang tidak kalah penting dalam praktik komunikasi berkesadaran adalah bertanya kepada diri sendiri apakah pesan yang akan kita utarakan penting untuk disampaikan? Ini merupakan usaha untuk mengurangi percakapan yang tidak perlu. Akan lebih baik jika kita mampu memberikan kontribusi ke dalam percakapan yang sedang berlangsung. Nah, itulah beberapa cara agar kita dapat terlibat dalam komunikasi yang lebih bermakna.